Salam untukmu yang datang, maaf sedikit berdebu

Rabu, 23 September 2009

peradaban

masih adakah langit yang sama setiap harinya
ketika ku rasakan makin panas ruang dan peradaban
dan
kuletakkan es di atas kepala
yang lalu mencair membasahi mata hingga lututku

masih adakah langit yang sama
di perjalanan kota dan kemanusiaan
yang semakin jauh dari purbawi dan keramahan terhadap bebukitan

senja-senja yang luruh
kian sebentar
padahal
aku, bosan berlama-lama dengan malam
atau mengurusi datangnya pagi.

di langit, masih adakah kesamaan
sebelum aku kesana.

Selasa, 08 September 2009

sajak penepian

harus ku apakan cinta
ketika hati sudah tak bernyawa

harus kuapakan cinta
dengan rindu yang kian barbar

Penepian Lagi

Sebuah hati yang membeku, aku terus saja mempermainkannya seperti seorang anak kecil yang sedang bermain dengan gundunya.

***************

Minggu, 06 September 2009

aku, sebagai diriku

Aku, sebagai diriku, kali ini akan berbicara tentang penepian yang sedikit membosankan jika dibandingkan dengan cerita-cerita fantasi lainnya.

Aku, ya tentu saja masih sebagai diriku. sudah sekian hari mengurung diri dari segala penjuru. menutup telinga dari segala bunyi. mengunci mata dari segenap warna, memang kedengaran aneh dan asing, tapi ini sebuah pilihan. dan aku tak perduli dengan keasingan, masa bodoh dengan kejanggalan dan keanehan, memang sedih juga rasanya harus membiasakan diri berkeras menjadi tuna-segalanga.

entah, aku yang masih yakin sebagai diriku terus saja terkebiri dalam lelah menua, mungkin dengan jalan inilah aku akan mendapati kedewasaan yang sudah lelah menungguku sekian tahun. terlambat memang, tapi daripada tidak sama sekali? ah,,

aku akan membawanya bersamaku kawan, tunggu aku dengan kedewasaanku.