Salam untukmu yang datang, maaf sedikit berdebu

Rabu, 23 September 2009

peradaban

masih adakah langit yang sama setiap harinya
ketika ku rasakan makin panas ruang dan peradaban
dan
kuletakkan es di atas kepala
yang lalu mencair membasahi mata hingga lututku

masih adakah langit yang sama
di perjalanan kota dan kemanusiaan
yang semakin jauh dari purbawi dan keramahan terhadap bebukitan

senja-senja yang luruh
kian sebentar
padahal
aku, bosan berlama-lama dengan malam
atau mengurusi datangnya pagi.

di langit, masih adakah kesamaan
sebelum aku kesana.

1 komentar:

malaikat pencabut nyawa si bau badan mengatakan...

bagus nya ae puisinya,,,
km dasar the best deh,,,,
tapi kemana aja kamu sekarang,, kok menghilang dari kehidupan,,
jgn lupa di bayar kos nya yachhhh...
jgn mabuk truzz.....